Cegah Begal, Gerakan Pramuka Ditingkatkan


Created At : 2015-03-11 01:15:26 Oleh : humas Bagian Humas dan Protokol Dibaca : 267
KOTA MUNGKID- Maraknya kasus begal, jambret, miras dan penyalahgunaan narkotika dinilai merupakan imbas dari rusaknya moralitas generasi muda. Untuk itu, Kwartir Cabang Pramuka Kabupaten Magelang akan menjadikan pramuka sebagai ajang pembinaan anak muda. 

Ketua Kwarcab Pramuka Drs Suharno MM menilai sebagian besar kenakalan remaja disebabkan pelaku tidak menerima pendidikan karakter secara benar. Ia mengatakan bahwa para orang tua, guru dan tokoh masyarakat harus memperhatikan pendidikan anak dan lingkungan mereka.

"Pendidikan karakter harus dilakukan secara berjenjang, seperti lewat Gerakan Pramuka. Kami miris melihat kondisi penurunan moral anak muda. Sekarang  banyak begal, narkoba, dan miras," kata Suharno di sela-sela Pesta Siaga Gerakan Pramuka Kabupaten Magelang, Sabtu (8/3/2015). 

Menurut Suharno pramuka merupakan salah satu model pendidikan karakter dan penanaman nasionalisme yang terbaik. Pasalnya, anak-anak muda dipersiapkan sejak dini untuk mengetahui dan menjadi panutan masyarakat. Hal ini salah satunya ditunjukkan melalui jenis-jenis lomba Pesta Siaga. Misalnya, bagaimana wudlu yang benarr, kepribadian, kekompakan dan kepedulian sosial.

Wakil Bupati Magelang Zaenal Arifin mengapresiasi Gerakan Pramuka karena berhasil melakukan revitalisasi dengan meninggalkan pola pikir dan paradigma lama yang tidak sesuai dan menghambat perkembangan Gerakan Pramuka. Wabup memuji kegiatan kepramukaan fleksibel, terukur, dan terarah mengikuti perkembangan kebutuhan pembinaan para Siaga.

Wabup berpesan agar moto "Satyaku Ku Darmakan, Darmaku Ku Baktikan" ditanamkan di dalam jiwa generasi muda. "Melalui proses revitalisasi inilah Gerakan Pramuka menjadi wadah pembinaan bagi generasi muda yang kita cita-citakan bersama, yaitu generasi muda yang cerdas, terampil, bermoral, berbudi pekerti luhur, berahlak mulia dan mampu menjadi kader pembaruan pembangunan bangsa," ujar Zaenal.

Ketua Kwaran Pakis Dwi Rahadi mengatakan Pesta Siaga 2015 menampilkan 14 kedai perlombaan. Diantaranya 
kedai keagamaan, ketrampilan tali temali, kerja sama dan kekompakan, kompetensi, tim indra, tanaman obat keluarga, olah raga, bumbung kemanusiaan, penilaian tenda, prestasi, administrasi, prestasi, dan seni tradisional. 

Pesta Siaga ini sendiri diikuti 420 peserta yang berasal dari 42 barung di 21 kecamatan di Kabupaten Magelang. "Ada soal-soal rukun Islam, dan praktik shalat untuk Muslim. Untuk melatih solidaritas anak ada lomba bumbung kemanusiaan. Anak-anak akan berpartisipasi seikhlasnya untuk menyumbang orang lain yang sakit," kata dia. 
GALERI FOTO

Agenda

Tidak ada acara